Thursday, July 11, 2013

Customer Social Responsibility

Seringkali kita mendengar kata Corporate Social Responsibility. Namun, bagaimana dengan Customer Social Responsibility? Kata Corporate mengacu kepada sebuah perusahaan dan kata "social responsibility" adalah sebuah aksi dari perusahaan tersebut untuk mengambil tanggung jawab dalam peran sosial di masyarakat. Namun, apakah dibenarkan apabila customer yang diminta untuk mengambil peran sosial tersebut? Apakah sebuah perusahaan dibolehkan untuk meminta customer mengambil peran tersebut juga?

Di beberapa supermarket besar, kita akan melihat kotak kecil yang berlabel lembaga-lembaga sosial. Kotak kecil (seperti tabungan) dibuat untuk tempat uang bagi setiap konsumen yang ingin menyumbang tanpa melihat jumlah uang yang ingin dimasukkan oleh konsumen tersebut (baik koin ataupun uang kertas). Di bebeerapa supermarket justru meminta konsumen untuk memasukkan struk belanja disertai dengan identitas mereka yang mana jumlah poin belanja dari konsumen tersebut akan bisa digunakan oleh pihak-pihak yang sudah ditentukan oleh supermarket. Tentunya, ada banyak hal unik yang bisa dilakukan oleh supermarket untuk meningkatkan peran konsumen dalam melakukan peran sosial di masyarakat.

Supermarket di Korea Selatan, memiliki cara yang unik untuk meningkatkan peran sosial konsumen. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan semua entitas bisnis yang mereka miliki, seperti tempat parkir, keranjang belanja dan uang. Orang Korea Selatan harus memasukkan uang 100 won (sekitar 1000 rupiah) untuk dapat menggunakan kereta belanja. Apabila konsumen selesai belanja, konsumen diharapkan untuk mengembalikan pada tempat yang disediakan untuk dapat menarik kembali uang 100 won yang lekat pada kereta selama kereta tersebut digunakan. Pada kenyataannya, ada banyak konsumen yang masih engga mengembalikan kereta pada tempatnya karena menganggap nilai uang 100 won yang sangat kecil.

Selain itu, orang Korea Selatan yang menggunakan mobil sebagai sarana transportasi selalu berusaha mengingat nomer area tempat parkir agar mereka bisa menemukan mobil mereka setelah berbelanja. Nomer area tempat parkir tersebut diberi nama dan lantai agar konsumen mudah untuk mengingatnya. Bahkan, banyak konsumen terpaksa mem-foto dinding dekat parkir mobilnya agar konsumen tidak lupa letak mobilnya.

Meskipun kita bisa melihat hal ini adalah sebuah hal yang lazim terjadi dalam kehidupan sehari-hari konsumen, namun sebuah supermarket (bernama HomePlus) di Korea Selatan mencoba mengemas semua entitas bisnis tersebut menjadi sebuah hal yang bermakna.

ALHASIL?

LOVE PARKING CAMPAIGN_Good Neighbors http://www.youtube.com/watch?v=7cWzWxhthvQ

Konsumen lebih mudah mengingat tempat parkir karena area tempat parkir ditempel foto anak-anak yang siap dibantu. Selain itu, ada tempat koin untuk tempat sumbangan bukan di kasir, tetapi di area tempat parkir. 90% konsumen bersedia menyumbangkan 100 won mereka untuk aksi sosial ini. Dan, jumlah sponsor tetap untuk aksi sosial ini meningkat 30% dan website sosial ini mendapat kenaikan kunjungan sebesar 20%.


No comments:

Post a Comment